Monday, September 24, 2007

PC MAV RC 20 dengan library ClamAV 0.9x

PC Media telah merilis antivirusnya, PC MAV RC 20. Menurut yang saya baca di ReadMe-nya, PC MAV RC 20 telah menambah database-database virusnya sebanyak 89 jenis virus yang telah beredar sampai saat ini. Di antaranya adalah virus Aksika dengan berbagai jenis varian-nya, AnakFK, Angelo, Aniee, Autoit, Barsaka, LovePraja, ManorBlack, TukulNdeso, dll.



Selain itu, PC MAV RC 20 ini masih bisa dipadukan search engine ClamAV. Namun, selama ini kita mungkin masih menggunakan library ClamAV versi 0.8x. Sekarang, PC MAV RC 20 sudah dapat dipadukan dengan library ClamAV versi 0.9x. Caranya sama seperti yang sebelumnya, tapi kali ini anda harus men-download file clamav-win32-vc6-0.91.2.7z lalu anda ekstrak file tersebut dan pindahkan file LIBCLAMAV.DLL dan PTHREADVC2.DLL ke dalam direktori PC MAC RC 20 anda berada. Langkah selanjutnya tinggal men-download file main.cvd dan daily.cvd dari situs ClamAV dan menaruhnya kembali ke direktori PC MAV RC 20 yang tadi. Selamat mencoba!

-PC MAV RC 20

(Sumber1, Sumber2)

baca selengkapnya...

Tuesday, September 11, 2007

Ya...Ramadhan !

Ramadhan adalah bulan penuh berkah, penuh berkah dari semua sisi kebaikan. Oleh karena itu, umat Islam harus mengambil keberkahan Ramadhan dari semua aktifitas positif dan dapat memajukan Islam dan umat Islam. Termasuk dari sisi ekonomi, sosial, budaya dan pemberdayaan umat. Namun demikian semua aktifitas yang positif itu tidak sampai mengganggu kekhusu’an ibadah ramadhan terutama di 10 terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan bulan puasa sebagai bulan penuh amaliyah dan aktivitas positif. Oleh karena itu, saya ingin berbagi beberapa tips kepada blogger dalam menggeluti bulan yang agung ini yang sebenarnya saya dapat dari e-mail seorang teman.

  • Persiapan Mental
    Persiapan mental untuk puasa dan ibadah terkait lainnya sangat penting. Apalagi pada saat menjelang hari-hari terakhir, karena tarikan keluarga yang ingin belanja mempersiapkan hari raya, pulang kampung dll, sangat mempengaruhi umat Islam dalam menunaikan kekhusu’an ibadah Ramadhan. Dan kesuksesan ibadah Ramadhan seorang muslim dilihat dari akhirnya. Jika akhir Ramadhan diisi dengan i’tikaf dan taqarrub yang lainnya, maka insya Allah dia termasuk yang sukses dalam melaksanakan ibadah Ramadhan.
  • Persiapan ruhiyah (spiritual)
    Persiapan ruhiyah dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah, seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an saum sunnah, dzikir, do’a dll. Dalam hal mempersiapkan ruhiyah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan kepada umatnya dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, sebagaimana yang diriwayatkan ‘Aisyah ra. berkata:” Saya tidak melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya’ban” (HR Muslim).
  • Persiapan fikriyah
    Persiapan fikriyah atau akal dilakukan dengan mendalami ilmu, khususnya ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan. Banyak orang yang berpuasa tidak menghasilan kecuali lapar dan dahaga. Hal ini dilakukan karena puasanya tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup. Seorang yang beramal tanpa ilmu, maka tidak menghasilkan kecuali kesia-siaan belaka.
  • Persiapan Fisik dan Materi
    Seorang muslim tidak akan mampu atau berbuat maksimal dalam berpuasa jika fisiknya sakit. Oleh karena itu mereka dituntut untuk menjaga kesehatan fisik, kebersihan rumah, masjid dan lingkungan. Rasulullah mencontohkan kepada umat agar selama berpuasa tetap memperhatikan kesehatan. Hal ini terlihat dari beberapa peristiwa di bawah ini :
    • Menyikat gigi dengan siwak (HR. Bukhori dan Abu Daud).
    • Berobat seperti dengan berbekam (Al-Hijamah) seperti yang diriwayatkan Bukhori dan Muslim.
    • Memperhatikan penampilan, seperti pernah diwasiatkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabat Abdullah ibnu Mas’ud ra, agar memulai puasa dengan penampilan baik dan tidak dengan wajah yang cemberut. (HR. Al-Haitsami). Sarana penunjang yang lain yang harus disiapkan adalah materi yang halal untuk bekal ibadah Ramadhan. Idealnya seorang muslim telah menabung selama 11 bulan sebagai bekal ibadah Ramadhan. Sehingga ketika datang Ramadhan, dia dapat beribadah secara khusu’ dan tidak berlebihan atau ngoyo dalam mencari harta atau kegiatan lain yang mengganggu kekhusu’an ibadah Ramadhan.

  • Merencanakan Peningkatan Prestasi Ibadah (Syahrul Ibadah)
    Ibadah Ramadhan dari tahun ke tahun harus meningkat. Tahun depan harus lebih baik dari tahun ini, dan tahun ini harus lebih baik dari tahun lalu. Ibadah Ramadhan yang kita lakukan harus dapat merubah dan memberikan output yang positif. Perubahan pribadi, perubahan keluarga, perubahan masyarakat dan perubahan sebuah bangsa. Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (QS AR- Ra’du 11). Diantara bentuk-bentuk peningkatan amal Ibadah seorang muslim di bulan Ramadhan, misalnya; peningkatan, ibadah puasa, peningkatan dalam tilawah Al-Qur’an, hafalan, pemahaman dan pengamalan. Peningkatan dalam aktifitas sosial, seperti: infak, memberi makan kepada tetangga dan fakir-miskin, santunan terhadap anak yatim, beasiswa terhadap siswa yang membutuhkan dan meringankan beban umat Islam. Juga merencanakan untuk mengurangi pola hidup konsumtif dan memantapkan tekad untuk tidak membelanjakan hartanya, kecuali kepada pedagang dan produksi negeri kaum muslimin, kecuali dalam keadaan yang sulit (haraj).
  • Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrut Taubah (Bulan Taubat)
    Bulan Ramadhan adalah bulan dimana syetan dibelenggu, hawa nafsu dikendalikan dengan puasa, pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka. Sehingga bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat kondusif untuk bertaubat dan memulai hidup baru dengan langkah baru yang lebih Islami. Taubat berarti meninggalkan kemaksiatan, dosa dan kesalahan serta kembali kepada kebenaran. Atau kembalinya hamba kepada Allah SWT, meninggalkan jalan orang yang dimurkai dan jalan orang yang sesat.

    Taubat bukan hanya terkait dengan meninggalkan kemaksiatan, tetapi juga terkait dengan pelaksanaan perintah Allah. Orang yang bertaubat masuk kelompok yang beruntung. Allah SWT. berfirman: Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (QS An-Nuur 31).

    Oleh karena itu, di bulan bulan Ramadhan orang-orang beriman harus memperbanyak istighfar dan taubah kepada Allah SWT. Mengakui kesalahan dan meminta ma’af kepada sesama manusia yang dizhaliminya serta mengembalikan hak-hak mereka. Taubah dan istighfar menjadi syarat utama untuk mendapat maghfiroh (ampunan), rahmat dan karunia Allah SWT. “Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS Hud 52)
  • Menjadikan bulan Ramadhan sebagai Syahrut Tarbiyah, Da’wah
    Bulan Ramadhan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para da’i dan ulama untuk melakukan da’wah dan tarbiyah. Terus melakukan gerakan reformasi (harakatul ishlah). Membuka pintu-pintu hidayah dan menebar kasih sayang bagi sesama. Meningkatkan kepekaan untuk menolak kezhaliman dan kemaksiatan. Menyebarkan syiar Islam dan meramaikan masjid dengan aktifitas ta’lim, kajian kitab, diskusi, ceramah dll, sampai terwujud perubahan-perubahan yang esensial dan positif dalam berbagai bidang kehidupan. Ramadhan bukan bulan istirahat yang menyebabkan mesin-mesin kebaikan berhenti bekerja, tetapi momentum tahunan terbesar untuk segala jenis kebaikan, sehingga kebaikan itulah yang dominan atas keburukan. Dan dominasi kebaikan bukan hanya dibulan Ramadhan, tetapi juga diluar Ramadhan.
  • Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrul Muhasabah (Bulan Evaluasi)
    Dan terakhir, semua ibadah Ramadhan yang telah dilakukan tidak boleh lepas dari muhasabah atau evaluasi. Muhasabah terhadap langkah-langkah yang telah kita perbuat dengan senantiasa menajamkan mata hati (bashirah), sehingga kita tidak menjadi orang/kelompok yang selalu mencari-cari kesalahan orang/kelompok lain tanpa mau bergeser dari perbuatan kita sendiri yang mungkin jelas kesalahannya. Semoga Allah SWT senantiasa menerima shiyam kita dan amal shaleh lainnya dan mudah-mudahan tarhib ini dapat membangkitkan semangat beribadah kita sekalian sehingga membuka peluang bagi terwujudnya Indonesia yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera. Dan itu baru akan terwujud jika bangsa ini yang mayoritasnya adalah umat Islam kembali kepada Syariat Allah.

baca selengkapnya...

Monday, September 10, 2007

Hanya Kurang Dari Satu Minggu !!!

FUKI, salah satu UKM Fasilkom UI yang bergerak dalam bidang kerohanian Islam telah menjalankan salah satu Program Kerja-nya pada tanggal 7-9 September 2007 lalu. Studi Islam Awal Kuliah Next Generation (SIWAK NG) adalah nama kegiatannya yang khusus dipersembahkan untuk mahasiswa baru muslim Fasilkom dengan tema "Satukan Hati, Optimalkan Potensi, Menjadi Muslim Sejati". Saya rasa cukup untuk pendahuluannya....

Hmm, dalam SIWAK NG ini saya mendapatkan amanah, yakni sebagai PJ Acara. Namun, amanah ini terasa sangat berat sekali karena saya baru bergerak sekitar H-2 minggu, yakni sebagian dari kami (baca:panitia) berinisiatif untuk membicarakan kegiatan ini. Namun, dalam rapat ini belumlah menghasilkan apa-apa karena di rapat tersebut hanya membicarakan tentang struktur kepanitian kegiatan SIWAK NG ini.

Sudah lebih dari satu minggu berlalu, tanpa ada progress yang jelas dari kegiatan ini, akhirnya kami ditegur oleh Bang Anjar (Ketua FUKI). Alhasil, kami bekerja keras selama kurang dari satu minggu karena usulan kami untuk mengundurkan waktu kegiatan ini ditolak. Tepatnya pada hari Selasa, saya langsung mengumpulkan para staf saya untuk membicarakan kegiatan ini. Cukup lama rapat ini berlangsung karena banyak sekali agenda-agenda yang dibahas. Setelah itu, hasil dari rapat ini seperti rundown acara, dsb. langsung direkap. Alhamdulillah, Arief telah membantu saya dalam perekapan ini.

Hari-hari selanjutnya pun berjalan sama, saya harus memastikan pengisi acara yang tadinya sudah saya delegasikan kepada para staf saya bahkan sang PO, Salman pun kebagian tugas. Banyak sekali kendala yang kami hadapi, seperti pengisi acara, tempat, publikasi, dsb.

Alhamdulillah, sekarang kegiatan ini sudah tertunaikan. Namun, saya masih belum puas atas hasil yang dicapai walaupun bisa dibilang kegiatan ini terbilang cukup sukses berdasarkan feedback dari para peserta. Namun, hal ini bukan berarti untuk mengingkari atas pertolongan yang diulurkan oleh Allah kepada kami. Selain itu, saya juga ingin berterima kasih juga kepada Ridho, Ringo, Berli, Indra, dll. yang telah bersama-sama menyukseskan kegiatan ini. Oh ya, LPJ telah menunggu kami...

baca selengkapnya...